Gayonese Documentary, Aceh Tenggara – Arung Jeram bukanlah kegiatan baru. Sejarahnya hampir setua sejarah peradaban manusia. Sejak zaman dahulu nenek moyang kita mengarungi sungai-sungai untuk mencari bahan makanan atau sebagai sarana trasportasi.
Peralatan yang digunakan, masih tergolong sangat sederhana. Biasanya terbuat dari benda-benda yang ada disekitar mereka seperti kayu. Dengan melubangi batang pohon besar yang kemudian disebut dengan sampan atau perahu.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan medan jeram dengan karakteristik sungai yang bebeda, perahu arung jeram kemudian berkembang dalam banyak jenis material, plastik, aluminium, fiberglass dan karet.
Saat ini, Arung Jeram dijadikan kegiatan olahraga alam yang menggunakan perahu karet yang lantainya diisi udara untuk mengarungi derasnya arus sungai. Serta, telah menjadi atraksi wisata andalan sebagai kegiatan rekreasi alternative.
Arung jeram adalah kegiatan yang membutuhkan kemampuan fisik dan mental karena adanya tantangan alam. Tentu ada aspek rekreasi karena lokasinya berada di daerah yang masih hijau dan asri. Anda bisa menikmati pemandangan dan suasana yang tenang. Arung jeram juga biasanya dilakukan beramai-ramai.
Objek wisata Arung Jeram, Saat ini makin kian banyak penggemarnya. Olah raga pembangkit adrenalin tubuh ini makin banyak bermunculan dimana-mana. Salah satunya di Ketambe, mengarungi sungai Alas yang di deras, seperti yang kami lakukan yang tergambar dari beberapa foto dalam postingan ini.
Foto dan Tulisan adalah koleksinya Firman Hadi: https://steemit.com/aceh/@fio/arum-jeram-setua-sejarah-manusia