Sejuta Kenang di Lawe Alas

0
921
Sungai Alas ( Dok. Penulis)

Gayonese Documentary – Kutacane tidak bisa dilepaskan dari Sungai Alas atau orang setempat menyebutnya dengan Lawe Alas. Begitu juga dengan saya dan rombongan yang tergabung dalam rombongan Jamaah Tabligh selama 4 bulan dikirim ke Kutacane pada tahun 1990, atau kira-kira 31 tahun lalu.

Di beberapa kesempatan, waktu itu kami dikirim ke wilayah yang dekat dengan Sungai Alas. Saat senggang, kami biasa mandi di sungai yang arusnya cukup deras dan dalam ini.

Saya yang tidak begitu bisa berenang sempat tenggelam saat mandi di salah satu sudut sungai. Saya juga pernah mencoba beberapa kali menyeberangi sungai. Agak ngeri juga, meskipun akhirnya sampai juga di seberang.

Saya kagum dengan ibu-ibu penduduk setempat di sekitar sungai ini. Mereka dengan santai menyeberangi sungai sambil menggendong anak dan membawa barang-barang hasil panen. Siapa bilang ibu-ibu kita tidak hebat?

Sungai Alas yang saya kunjungi kali ini, masih seperti dulu. Jika bukan hari hujan, airnya cukup jernih dan langsung akan berubah menjadi coklat ketika hujan turun. Di beberapa tempat, sungai ini terlihat menyimpan banyak misteri.

Sungai Alas terkenal sebagai lokasi olahraga yang menantang adrenalin, arung jeram. Lokasi ini sudah terkenal hingga ke mancanegara dan menjadi tempat event dan kompetisi arung jeram bertaraf internasional.

Taman Nasional Gunung Leuser, dimana Sungai Alas mengalir merupakan tempat hidup berbagai flora dan fauna. Kita bisa menyaksikan monyet, orang utan, dan berbagai jenis burung dan kupu di tempat ini.

Salah satu penghuni Sungai Alas (Foto pribadi)
Salah satu penghuni Sungai Alas (Foto pribadi)

Sungai Alas sering juga disebut sebagai The River of Red Apes, sungai yang menjadi rumah yang nyaman bagi kera merah. Kalau beruntung, kita bisa menjumpai hewan ini bergelantungan di pepohonan di pinggir sungai.

Sungai Terpanjang dengan Berbagai Nama

Sungai Alas merupakan sungai terpanjang di Aceh. Bentangannya melewati Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Singkil dan Kota Subulussalam hingga ke wilayah Sumatera Utara.

Aliran sungai ini panjangnya sejauh 366 km, mengalir dan membelah Taman Nasional Gunung Leuser dan berujung di Samudera Indonesia.

Uniknya sungai ini mempunyai beberapa nama. Di Gayo Lues, masyarakat setempat menyebutnya dengan Aih Agusen atau Aih Betong.

Nama Lawe Alas atau Sungai Alas hanya dikenal di wilayah Aceh Tenggara. Sementara di Aceh Singkil namanya berganti menjadi Sungai Singkil dan di Kota Subulussalam masyarakat menyebutnya dengan Lae Soraya.

Sisi lain pemandangan Sungai Alas (Foto pribadi)
Sisi lain pemandangan Sungai Alas (Foto pribadi)

Ketika saya berkunjung ke Blangkejeren, saya tanya ke teman yang merupakan penduduk setempat, di mana letak Sungai Alas, dia mengatakan tidak tahu. Di wilayah Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues memang tidak ada Sungai Alas, yang ada Aih Agusen atau Aih Betong.

Mengandung Emas

Bebatuan di sepanjang Sungai Alas cukup bagus bentuknya. Istri saya senang sekali mengumpulkan bebatuan yang bentuk dan warnanya beragam. Dia tidak mengambil batu, hanya memotret saja. Di zaman batu akik menjamur dulu, kayaknya batuan dari wilayah Aceh juga banyak dicari orang.

Ada yang sedang mencari batu (Foto pribadi)
Ada yang sedang mencari batu (Foto pribadi)

Di bulan Januari 2021 lalu, masyarakat di wilayah Kecamatan Darul Hasanah dan Ketambe, banyak mendatangi Sungai Alas untuk mendulang emas.

Mereka mendulang emas dengan cara tradisional menggunakan wajan atau kuali. Pemeritah daerah setempat melarang warga menggunakan air raksa dan alat berat eksavator dalam melakukan pendulangan tersebut.

Keuntungan yang didapat dari pekerjaan ini cukup besar. Ada warga yang mengaku bisa mengantungi pendapatan sebesar Rp 1 juta dalam sehari. Yang lainnya mengaku mendapat 100 ribu hingga 300 ribu rupiah. Mereka menjual biji emas yang didapat di pasar Pagi Kutacane.

Betah Berlama-lama di Sungai Alas

Pada suatu pagi, saya dan istri menyempatkan diri jalan-jalan di sekitar Sungai Alas. Seperti 31 tahun lalu, saya bisa menikmati betul kesegaran air Sungai Alas dan pemandangan indah yang mengitarinya.

Sebenarnya ingin berlama-lama disini, tetapi waktu saya sangat terbatas. Saya berharap, suatu saat nanti bisa datang kembali ke sungai ini.[]

Ditulis oleh Al Johan, terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here